PEMILU INDONESIA 2019, DARI TERUMIT HINGGA MENJADI REFERENSI DUNIA

Manado, kpu-salatiga.go.id – KPU RI menyelenggarakan Koordinasi Regional II di Manado pada tanggal 12-14 Septemer 2019. Kegiatan ini diikuti oleh 10 propinsi dan 188 kab/kota yang tergabung dalam regional II. KPU provinsi dan kabupaten wilayah JawaTimur, Jawa Tengah, Gorontalo, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat.
Dalam acara ini dihadiri oleh Ketua dan 5 anggota KPU RI Evi Novida Ginting Manik, Ilham Saputra, Pramono Ubaid Tantowi, Viryan dan Wahyu Setyawan, Ketua DKPP RI Harjono, Ketua komisi II DPR RI Zainuddin Amali, Anggota Bawaslu RI Afifuddin, Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Utara Steven Kandouw, Wakil Walikota Manado, Ketua dan Anggota KPU Provinsi Sulawesi Utara. Berapa pembicara Nasonal juga dihadirkan untuk menjadi pemateri dalam acara yang mengabmil tema Peningkatan Partispasi Masyarakat tersebut.
Sukses penyelenggaraan Pemilu Serentak 2019 di Indonesia telah menjadi sorotan dan perhatian dunia. Pada awalnya berapa pihak dan kalangan serta pengamat banyak yang menyangsikan karena system yang dipakai adalah pertama kali di Indonesia. Dengan segala kompleksitasnya banyak kalangan menyatakan pemilu serentak 2019 ini menjadi pemilu terumit di dunia. Namun dengan keberhasilan pemilu ini malah menjadi referensi dunia. Kesuksesan Indonesia ini membuat sejumlah Negara kini berkeinginan untuk mempelajari lebih jauh pemilu di Indonesia. Pemilu 2019 sendiri selain berjalan dengan aman dan damai juga sukses mencapai tingkat partisipasi yang sangat memuaskan di angka 81 persen.
Ketua komisi II DPR RI Zainuddin mengatakan pemilu serentak ini sangat rumit dan regulasinya juga sangat njlimet. Meskipun demikian DPR akan siap merevisi jika memang dibutuhkan demi kebaikan demokras kedepan. Sisi kerumitan pemilu 2019 dikarenakan serentak yaitu pemilu Presiden dan Wakil Presiden, DPR RI, DPD, DPR Provinsi dan DPR Kota. Lima surat suara yang harus laksanakan pemilihan dalam satu waktu. Kedua adalah beban laporan yang harus dibuat dalam rangka untuk memenuhi kelengkapan secara administrasi. Selain itu rekapitulasi baik disemua tingkatan yang sangat menforsir tenaga dan pikiran karena banyaknya formulir yang harus diisi sehingga memakan waktu yang sangat panjang.
Ketua KPU RI, Arief Budiman mengapresiasi luar biasa dan sangat senang disampaikan kepada semua penyelenggara khususnya kepada Kab/Kota yang hadir di Manado. Beliau juga menyampaikan bahwa banyak Negara di dunia yang mengakui dan mengapresiasi kesuksesan penyelenggaraan Pemilu serentak di Indonesai tahun 2019. Negara-negara tersebut banyak juga telah menyatakan minatnya untuk mempelajari langsung proses pemilu yang telah di gelar 17 April 2019 lalu tersebut. “Saya bicara di forum internasional banyak pihak yang mengapresiasi dan beberapa Negara akan datang ke Indonesia untuk belajar pemilu serentak yang untuk pertama kalinya digelar,” ungkap Arief, saat membuka Konsolidasi Regional (Konreg) Peningkatan Partisipasi Masyarakat Gelombang II di Gedung Graha Gubernur Provinsi Sulawesi Utara, Manado, Kamis (12/9/2019).
Menurut Ketua KPU, prestasi yang telah di capai ini haruslah dipertahankan. Dia mengajak agar jajaran KPU hingga tingkat terbawah terus meningkatkan kinerja, bekerja transparan dan menjaga integritas. “Tingginya tingkat Partisipasi masyarakat dalam pemilu, sengketa pemilunya yang sedikit serta kinerja penyelenggara pemilu bagus, juga menjadi tambahan catatan positif. Buat pemilu ini transparan, hingga semua orang bisa mengakses setiap tahapan pemilu,” tuturArief.
Meski begitu Arief mengakui penyelenggaraan Pemilu 2019 tidak terlepas dari kekurangan. Kelemahan ini harus segera diperbaiki untuk penyelenggaraan pemilu maupun pemilihan kepala daerah selanjutnya. “Seperti Situng (masih) berjalan lambat, ini otokritik untuk kita. Di era sekarang kecepatan menjadi penting. Kalau ini kita jaga, semoga demokrasi kita semakin jadi lebih baik dan lebih mendapatkan apresiasi dari banyak pihak,” ujarArief.
Hasil pencapaian pemilu serentak tahun 2019 mencatatkan tinta manis, namun jangan membuat terlena untuk terus berbenah menghadapi pemilu yang akan datang. Penyelenggara tetep menjaga integritas dan terus meningkatkan kapasitasnya sehingga tetep menjadikan pemilu yang transparan.
Tanggal : 12-14 Sep 2019.
Penulis : Div Sosialisasi, Parmas dan SDM KPU Kota Salatiga.