“THING BEFORE SHARING” (Cerdas Bermedia)

#Sahabat KPU. Terus meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) di lingkungan Komisi Pemilihan Umum (KPU) kab/kota, mungkin itu kalimat yang pas untuk KPU Propinsi Jawa tengah melalui program rutinnya bertajuk “Rabu Ingin Tahu”. Kali ini mengambil tema “Bakohumas sebagai media untuk meningkatkan literasi masyarakat” dengan pembicara Prof. DR. Widodo Muktiyo, SE, MM., Staf Ahli Kementrian Kominfo RI, Rabu(28/4).
Acara di buka oleh Ketua KPU Propinsi Jawa Tengah Drajat Yulianto dan pemantik materi oleh Diana Ariyanti divisi sosdiklih parmas KPU Jateng. Yang keduanya menyampaikan betapa pentingnya KPU kab/kota mengisi kegiatan-kegiatan yang bernuansa digital di era post election ini.
Mengawali presentasinya pemateri Widodo menyampaikan betapa pentingnya peran komunikasi bagi lembaga pemerintahan seperti KPU dan yang lainya. Dia mengistilahkan dengan “kominikasi itu seperti life blood atau darah kehidupan yang mengalirkan informasi ke seluruh sendi kehidupan” katanya. Selain itu juga dia menyebutkan komunikasi itu seperti oksigen, yang mempunyai sifat nafas kehidupan ini.
Selanjutnya dia juga menguraikan tentang bagaimana menjadi seorang humas yang baik. Dan menurut dia setiap individu dalam diri esensinya adalah sebagai humas. “humas pada esensinya adalah melekat pada setiap diri siapapun” katanya. Ini menandaskan bahwa di sebuah lembaga termasuk KPU semua personel didalamnya di tuntut performnance dan kemampuan digitalnya memadai untuk performa lembaga.
Dia menegaskan bahwa harus tertanam dalam setiap individu di lembaga dan masyarakat untuk paham bagaimana bermedia, yaitu harus “Think before sharing”. Berfikir sebelum membagi, apakah benar?, apakah baik?, dan apakah bermanfaat?. Hal ini menjadi kunci untuk cerdas bermedia. Karena jejak media itu tidak akan hilang katanya, sehingga harus berhati-hati.
Terakhir dia menyampaikan tentang bagaimana tuntutan kreativitas berhumas dan bermedia. Sehingga memang dibutuhkan SDM yang bertalenta digital untuk mencapai prestasi vitrtual. “Jangan sampai menjadi Dinasourus yang tidak bisa beradaptasi dan akhirnya punah. Jangan hanya berfikir “out of the box” tapi saatnya berfikir “no box” tegasnya.